Selasa, 13 April 2010


Di setiap masing masing Negara terdapat warisan bersejarah berupa Kota Tua yang pasti mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung atau wisatawan yang menghampirinya ,untuk lebih mengenal lebih dekat sejarah bangsa tersebut. Begitupun di Indonesia, di masing-masing kota pasti juga masih ada peninggalan sejarah yang patut dilestarikan. Di Jakarta sendiri siapa yang tidak mengenal keberadaan wisata Kota Tua yang dahulu dikenakenal dengan sebutan "BATAVIA" yang lokasinya berada di Jakarta Barat? Bangunan khas bergaya kolonial yang menjulang tinggi dengan bentuk bangunan yang kokoh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal & mancanegara. Karena disanalah melekat erat sejarah sang kota yang masih bisa terbaca melalui siluet bangunan, kanal, jalur kereta api, jembatan, kuliner, folklore & tradisi.

Kita mengenal istilah wisata Kota Tua sebagai heritage tourism atau cultural heritage tourism. Para pengunjung tidak melewatkan kegiatan wisata tersebut dengan mengabadikannya melalui lokasi foto yang bagus & mungkin juga para fotografer atau para calon pengantin yang akan melangsungkan sesi foto preweddingnya. Bukan suatu hal yang aneh karena memang Kota Tua menyajikan bangunan-bangunan tua bergaya kolonial yang berasa kental sekali unsur vintage-nya. Yang pasti bakal keren banget kalau bisa foto disana. Belum lagi dengan disediakannya sepeda onthel & mobil-mobil kuno sebagai tambahan objek foto makin memperkuat kesan betapa oldiesnya Kota Tua ini.

Saya bersama keluarga yang sempat beberapa kali berfoto disana merasakan hal berbeda , jadi ketahuan betapa banci hasil fotonya, tapi lumayan laahh.....daripada tidak ada, merasakan memang Kota Tua merupakan lokasi yang tepat buat mengabadikan moment. Karena kebetulan saya suka sekali dengan bangunan-bangunan tua yang pasti bakal keren banget kalau dijadikan objek foto atau dijadikan background foto. Kita juga nggak perlu sampai keluar kota buat mendapatkan spot foto yang bagus. Belum lagi kalau sampai diniatin banget dengan busana yang sesuai, dijamin hasil fotonya pasti bagus banget. Ah, kerenlah pastinya .

Dulu, gedung-gedung dengan pintu-pintu antiknya yang tetap dibiarkan tertutup, sekarang dibuka, dindingnya diperbaiki & dicat ulang. Lho, bukannya jadi bagus? Iya, tapi kenapa sekarang justru dijadikan tempat usaha? Menurut saya kok malah sayang ya. Padahal dulu Kota Tua terkesan natural banget, catnya dibiarkan mengelupas, dindingnya yang “bocel-bocel” itu dibiarkan apa adanya memberikan kesan tua yang kuat, belum lagi tanaman rambat yang tumbuh alami di dinding-dinding bangunan memberikan kesan vintage di kota ini makin kentara. Menurut saya, sekarang sudah tidak ada lagi menarik-menariknya Kota Tua sebagai salah satu lokasi foto selain benar-benar sebagai tempat wisata . Lah, bukannya sebelumnya memang sebagai tempat wisata, jeung? Iya, tapi sekarang lingkungannya sudah terlalu crowded & terkesan berantakan banget. Belum lagi sekarang pakai ada “sekat-sekat” berbentuk bola-bola besar yang terbuat dari semen yang menurut saya malah sangat mengganggu pemandangan & para pejalan kaki /wisatawan disana. Masa kita mesti jalan miring-miring atau melangkahi bola-bola semen itu dulu untuk bisa ke jalan sebelahnya? Belakang museumpun sekarang lebih banyak dipakai orang pacaran dan para ABG yang nggrumbul-nggrumbul (ngumpul) nggak jelas. Hmm, atau jangan-jangan dulunya memang sudah begitu.---@rch


Jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta "BATAVIA"



Siang di hari Minggu tanggal 04 April 2010, kami sekeluarga jalan-jalan ke KotaTua yang masih dalam proses perbaikan atau renovasi . Parkir mobil di pinggir sungai yang dahulu pada masa pemerintahan kolonial Belanda masih di lalui perahu atau rakit para pedagang, lalu kami sekeluarga jalan ke dalam kompleks Musium Fatahillah. Sepanjang sungai, trotoar lebar yang nyaman tertata rapi, tidak dilalui kendaraan bermotor di area tersebut, dirindangi pohon-pohon dan sesekali terlihat bangku untuk tempat duduk-duduk. Begitu memasuki kompleks terlihat beberapa pekerja sedang memasang batu2 granit sebagi pengganti aspal dan juga merenovasi beberapa gedung yang terdapat di dalamnya. Kanan kiri terlihat banyak sekali gedung tua yang bentuknya indah namun sayangnya belum tersentuh renovasi. Bahkan ada satu gedung yang sudah ditumbuhi pohon besar sekali di dalamnya hinggamenembus atap.

Tak lama kami memasuki Museun Wayang di dalam sebuah gedung tua peninggalan jaman Belanda ini, di dalamnya terdapat koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan eberapa wayang atau boneka-boneka dari Malaysia, Inggris, Suriname, Spanyol dll. Juga terdapat workshop pembuatan wayang kulit dari Jawa Tengah dan wayang golek dari Jawa Barat. Biasanya dihari hari tertentu ada pertunjukan wayang kulit maupun golek, namun pada saat kunjungan kami sekeluarga tidak ada jadwal pertunjukan.---@rch.