Kamis, 27 Agustus 2009

Keluarga Harmonis

Keluarga harmonis merupakan tanggungjawabsuami-isteri, bukan hanya isteri ataupun suami saja.Keluarga bisa harmonis, suami-isteri dapat rukun jikamasing-masing mensyukuri apa yang ada padapasangannya.Masalah tidak ada kecocokan 100 % merupakan hal yangbiasa karena suami-isteri adalah dua orang yangberbeda, yang dibesarkan oleh keluarga yang berbeda,untuk itu diperlukan saling pengertian kedua belahpihak agar dapat menyesuaikan diri. Wanita harus dapat membuat pasangannya 'merasa'dibutuhkan secara moril, bukan secara materi,janganlah terlalu berharap banyak akan pasangan kita,selagi dia tidak mampu.Tidak ada yang namanya kodrat perempuan dibawah suami.Suami - isteri sejajar, mitra yang saling bersatu padu menjalankanbahtera rumahtangga. Keputusan diambil berdasarkan musyawarahmufakat dan pembagiantugas rumah tangga dibagi rata dan salingbertanggungjawab. Suami-isteri ibarat puzzle,potongannya saling melengkapi satu sama lain.Apabila ada potongan yang tidak pas atau hilang makapuzzle tidak akanlengkap, demikianlah rumah tangga itu.Suami-isteri perlu meluangkan waktu bersama sepertire-honeymoon, atau berjauhan untuk sementara dengandemikian akan timbul rasa kangen satu sama lain saatberjauhan.Rumah tangga yang sudah tidak harmonis, tidakseharusnya menjaditanggungjawab istri untuk mengharmoniskannya kembali.Jika seorang ibu berpikir demikian karena nalurikeibuan merasa tidak rela anak-anak harus menanggungakibat dari kekacauan rumah tangga yang seharusnyabisa kita kendalikan dengan baik.Kalau ketidak cocokan itu memang sudah tidak dapatdiperbaiki lagi, dan berpisah dianggap jalan ygterbaik, lebih baik berpisah dari pada anak dibesarkandalam keluarga yang tidak harmonis, anak-anak berhakdibesarkan dalam kedamaian.Perceraian tidak selalu berakibat buruk, apalagi kalausetelah bercerai hubungan ortu masih tetap baik. Anakakan tetap merasakan kasih sayang dan akan belajarmenerima kenyataan tanpa merasa terluka.

Tidak ada komentar: